(sumber: https://www.ayokonfig.com/2022/09/dns-adalah-pengertian-fungsi-cara.html)
1. Apa Itu DNS?
DNS adalah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat ke alamat IP yang digunakan oleh perangkat untuk berkomunikasi di jaringan. Tanpa DNS, pengguna harus mengingat deretan angka untuk mengakses situs web.
2. Bagaimana Cara Kerja DNS?
Proses kerja DNS melibatkan beberapa langkah:
Permintaan DNS: Ketika pengguna memasukkan URL ke dalam browser, permintaan DNS dikirim ke server DNS.
Pencarian: Server DNS memeriksa cache-nya. Jika alamat IP sudah ada, ia akan mengirimkannya kembali. Jika tidak, server akan melakukan pencarian lebih lanjut.
Resolusi Nama: Jika tidak ada dalam cache, server akan menghubungi server DNS yang lebih tinggi, dimulai dari root server, lalu ke TLD (Top-Level Domain) server, dan akhirnya ke server otoritatif untuk domain tersebut.
Pengembalian Alamat IP: Setelah menemukan alamat IP yang sesuai, server DNS mengirimkan alamat IP kembali ke pengguna, yang kemudian digunakan oleh browser untuk mengakses situs web.
3. Struktur DNS
DNS memiliki struktur hierarkis yang terdiri dari beberapa komponen:
Root Domain: Titik tertinggi dalam hierarki DNS, diwakili dengan titik (.) di akhir domain.
TLD (Top-Level Domain): Bagian dari domain yang berada di atas nama domain, seperti
.com
,.org
, dan.net
.Subdomain: Bagian dari domain yang berada di bawah TLD, seperti
www
diwww.contoh.com
.Domain Otoritatif: Server yang menyimpan catatan DNS untuk domain tertentu, yang berisi informasi seperti alamat IP, catatan MX (Mail Exchange), dan catatan CNAME (Canonical Name).
4. Tipe Catatan DNS
A Record: Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IPv4.
AAAA Record: Menerjemahkan nama domain menjadi alamat IPv6.
CNAME Record: Alias untuk nama domain lain, memungkinkan satu domain untuk menunjuk ke domain lainnya.
MX Record: Menentukan server mana yang menangani email untuk domain.
NS Record: Menunjukkan server DNS otoritatif untuk domain.
PTR Record: Digunakan untuk reverse DNS lookup, menerjemahkan alamat IP kembali ke nama domain.
5. Kegunaan DNS
Kemudahan Penggunaan: Menggunakan nama domain yang mudah diingat alih-alih angka IP.
Peningkatan Kecepatan: Cache DNS mempercepat akses ke situs yang sering dikunjungi.
Pengelolaan Domain: Memudahkan pengelolaan subdomain dan catatan untuk berbagai layanan.
Keamanan: Implementasi DNSSEC membantu melindungi terhadap serangan spoofing.
Load Balancing: Menyebarkan trafik ke beberapa server untuk meningkatkan performa.
6. Tantangan dan Masalah pada DNS
Serangan DDoS: DNS bisa menjadi target serangan yang bertujuan membanjiri server DNS dengan lalu lintas.
Spoofing dan Phishing: Penyerang dapat mencoba mengalihkan pengguna ke situs palsu melalui manipulasi DNS.
Keterbatasan Cache: Cache DNS kadang-kadang bisa usang, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam akses.
Referensi:
https://chatgpt.com
0 Komentar