Pada artikel keli ini saya akan membahas materi tentang perangkat keras jaringan komputer. Perangkat ini adalah alat yang penting jika kita ingin membangun sebuah jaringan komputer. Berikut penjelasannya.
1. Router
Fungsi: Mengarahkan trafik data antara jaringan yang berbeda, seperti dari jaringan lokal ke internet.
Fitur: Menyediakan fungsi NAT (Network Address Translation) dan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) untuk pengaturan alamat IP.
(sumber:https://ciscoindo.com/product/cisco-router-1921/ )
2. Switch
Fungsi: Menghubungkan berbagai perangkat dalam jaringan lokal (LAN) dan mengarahkan data hanya ke perangkat yang memerlukan informasi tersebut.
Jenis:
Managed Switch: Memberikan kontrol lebih besar dan memungkinkan pengaturan VLAN dan pemantauan trafik.
Unmanaged Switch: Plug-and-play, tidak memerlukan konfigurasi.
(sumber: https://siplahtelkom.com/product/switch-internet/3713434-switch-manageable)
3. Hub
Fungsi: Menghubungkan beberapa perangkat dalam jaringan, tetapi mengirimkan data ke semua port tanpa menyaring, yang dapat menyebabkan tabrakan data.
Keterbatasan: Tidak efisien untuk jaringan besar karena trafik yang tidak terkontrol.
4. Access Point (AP)
Fungsi: Menghubungkan perangkat nirkabel ke jaringan kabel, memungkinkan konektivitas Wi-Fi.
Fitur: Dapat memperluas jangkauan jaringan nirkabel dan mendukung beberapa standar Wi-Fi (mis. 802.11ac).
5. Modem
Fungsi: Mengubah sinyal digital dari komputer menjadi sinyal analog untuk pengiriman melalui kabel telepon atau kabel coaxial, dan sebaliknya.
Tipe:
DSL Modem: Menggunakan saluran telepon untuk koneksi internet.
Cable Modem: Menggunakan kabel coaxial untuk koneksi yang lebih cepat.
6. Network Interface Card (NIC)
Fungsi: Memungkinkan perangkat untuk terhubung ke jaringan, baik melalui kabel Ethernet atau koneksi nirkabel.
Spesifikasi: Dapat mendukung berbagai kecepatan, seperti 10/100/1000 Mbps (Gigabit).
7. Repeater
Fungsi: Memperkuat sinyal yang melemah di sepanjang kabel, memungkinkan data untuk menjangkau jarak yang lebih jauh.
Penggunaan: Sering digunakan dalam jaringan yang mencakup area luas atau untuk memperluas jangkauan Wi-Fi.
8. Bridge
Fungsi: Menghubungkan dua segmen jaringan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi lalu lintas.
Jenis:
Transparent Bridge: Secara otomatis mempelajari alamat MAC dan mengarahkan trafik.
Source Routing Bridge: Menggunakan informasi dari header paket untuk menentukan rute.
9. Gateway
Fungsi: Menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol berbeda, bertindak sebagai jembatan antara keduanya.
Contoh: Menghubungkan jaringan lokal ke internet atau antara jaringan VoIP dan jaringan tradisional.
10. Firewall
Fungsi: Mengontrol akses masuk dan keluar dari jaringan, melindungi dari ancaman luar.
Tipe:
Hardware Firewall: Perangkat fisik yang mengamankan jaringan.
Software Firewall: Program yang diinstal di komputer atau server untuk melindungi sistem individu.
11. Load Balancer
Fungsi: Mendistribusikan trafik di antara beberapa server untuk memastikan performa yang optimal dan ketersediaan layanan.
Metode: Menggunakan algoritma seperti round-robin, least connections, atau IP hash untuk mendistribusikan beban.
12. Patch Panel
Fungsi: Mengorganisir dan menghubungkan kabel jaringan dalam ruang server atau data center.
Keuntungan: Mempermudah manajemen kabel, troubleshooting, dan pengaturan koneksi.
0 Komentar