(sumber: https://www.javatpoint.com/rip-protocol)
1. Pengertian RIP
- RIP adalah protokol routing yang digunakan untuk berbagi informasi routing dalam jaringan IP. Ini termasuk dalam kategori protokol distance-vector.
2. Prinsip Kerja RIP
- Menggunakan algoritma Bellman-Ford untuk menentukan jalur terbaik berdasarkan jumlah hop (lompatan) ke tujuan.
- Setiap router RIP mengirimkan tabel routingnya secara berkala (biasanya setiap 30 detik) kepada tetangganya (Makannya cocok untuk jaringan yg jarang berubah).
3. Versi RIP
- RIP v1:
- Mencakup routing classful (tidak mendukung subnetting).
- Menggunakan broadcast untuk mengirim pembaruan.
- RIP v2:
- Mendukung routing classless (menyediakan informasi subnet).
- Menggunakan multicast untuk mengirim pembaruan (alamat 224.0.0.9).
- Menambahkan otentikasi untuk keamanan.
- RIPng
Tipe: Classless routing (mendukung subnetting).
Fitur: Menggunakan multicast untuk pengumuman rute dan mendukung pengalamatan IPv6.
Pembatasan: Maksimum 15 hop, sama seperti versi sebelumnya.
4. Metrik dan Penghitungan
- RIP menggunakan jumlah hop sebagai metrik, dengan maksimum 15 hop. Jalur dengan 16 hop dianggap tidak dapat dijangkau.
- Router akan memilih jalur dengan jumlah hop terendah.
5. Pembaruan Tabel Routing
- Router RIP mengupdate tabel routing berdasarkan informasi yang diterima dari tetangga.
- Jika tidak menerima pembaruan dalam 180 detik, jalur akan dianggap tidak valid.
6. Keunggulan dan Kelemahan RIP
- Keunggulan:
- Sederhana dan mudah diimplementasikan.
- Cocok untuk jaringan kecil hingga menengah.
- Kelemahan:
- Tidak efisien untuk jaringan besar (batas 15 hop).
- Waktu konvergensi yang lambat dibandingkan protokol lain seperti OSPF atau EIGRP.
7. Penggunaan RIP
- Cocok untuk jaringan kecil atau sebagai protokol cadangan di jaringan yang lebih besar.
- Umumnya digunakan dalam pengaturan yang tidak memerlukan kompleksitas routing yang tinggi.
Referensi:
https://chatgpt.com
0 Komentar