Tutorial Konfigurasi Static Routing |
(sumber: https://www.domainesia.com/berita/packet-switching/)
Static routing adalah metode dalam pengelolaan jaringan yang menggunakan rute yang ditentukan secara manual oleh administrator jaringan , static routing memerlukan konfigurasi manual untuk setiap rute yang diperlukan dalam jaringan . Berbeda dengan routing dinamis yang secara otomatis memperbarui tabel routing berdasarkan informasi dari protokol routing.
Konsep Dasar Static Routing:
Definisi Rute: Administrator jaringan secara manual menentukan rute yang akan digunakan untuk mengirimkan paket ke tujuan tertentu. Rute ini mencakup alamat tujuan, alamat jaringan, dan gateway yang digunakan.
Konfigurasi Manual: Rute statis ditambahkan ke tabel routing router dengan cara manual. Setiap kali ada perubahan dalam topologi jaringan atau rute baru diperlukan, administrator harus mengupdate konfigurasi secara manual. Kalau di mikrotik, ini dilakukan di bagian Routes.
Keuntungan:
1. Sederhana dan Stabil: Lebih mudah dikonfigurasi untuk jaringan kecil atau yang tidak sering berubah. Ini juga cenderung lebih stabil karena tidak dipengaruhi oleh fluktuasi atau masalah dalam protokol routing dinamis.
2. Pengendalian yang Lebih Baik: Administrator memiliki kontrol penuh atas rute yang digunakan, memungkinkan konfigurasi yang lebih spesifik.
3. Kinerja: Biasanya memberikan kinerja yang lebih baik karena tidak memerlukan overhead dari proses routing dinamis.
Kekurangan:
1. Skalabilitas Terbatas: Static routing tidak ideal untuk jaringan besar atau yang sering mengalami perubahan topologi karena setiap perubahan memerlukan pembaruan manual.
2. Kurangnya Redundansi: Jika jalur yang ditentukan gagal, router tidak dapat secara otomatis mencari jalur alternatif kecuali administrator menambahkannya secara manual.unakan untuk mencapai gateway jika tidak menggunakan gateway global.
Untuk melakukan konfigurasi static routing, kita membutuhkan beberapa perangkat seperti:
- 2 PC
- Kabel LAN
- 2 Mikrotik hap lite RB941-2nD
Buatlah topologi seperti gambar di bawah ini
(sumber: https://www.natanetwork.com/portal/knowledgebase/375/Tutorial-membuat-static-routing-di-Mikrotik.html)
Cara Konfigurasi
1. Login Winbox untuk melakukan konfigurasi pada Router A
2. Setelah itu, kita lakukan konfigurasi dasar pada router A. IP nya sesuai dengan topologi diatas https://putra-plc.blogspot.com/2024/08/konfigurasi-dasar-mikrotik.html
3. Jika sudah melakukan konfigurasi dasar, kita lanjut untuk menambahkan Static Route pada menu : IP --> Routes
(sumber: https://www.natanetwork.com/portal/knowledgebase/375/Tutorial-membuat-static-routing-di-Mikrotik.html))
4. Lakukan konfigurasi mikrotik dasar yang sama di router B
5. Lalu konfigurasi juga Static Route di router B
(sumber: https://www.natanetwork.com/portal/knowledgebase/375/Tutorial-membuat-static-routing-di-Mikrotik.html)
6. Jika sudah melakukan konfigurasi Static route, harusnya 2 PC tersebut sudah bisa melakukan ping .
DariTerminal Router A :
ping 192.168.200.x (ping ke arah end-user yang aktif berada dibawah router B)
DariTerminal Router B :
ping 192.168.1.x (ping ke arah end-user yang aktif berada dibawah router A)
Referensi:
https://www.natanetwork.com/portal/knowledgebase/375/Tutorial-membuat-static-routing-di-Mikrotik.html)
https://chatgpt.com
0 Komentar